Hari pertama hujan Deras waktu tlusur bersama keluarga dan Mohammad Eric terpaksa kembali ke Surabaya karena banjir dan dilanjut hari berikutnya bersama Mohammad Eric untuk melanjutkan. Stasiun Bluluk (BLK) + 63M adalah stasiun kereta api non-aktif di Desa Bluluk, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan berada pada koordinat 8,217182°LS 114,37572°BT. Jalur ini dibangun pada tahun 1899 dan diresmikan pada tahun 1900 oleh Babat-Djombang Stoomtram Mij (BDSM), perusahaan kereta api Hindia Belanda. Pada tahun 1916 perusahaan ini bangkrut dan jalur ini dijual kepada Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api yang lain di Hindia Belanda. Hingga tahun 1970, stasiun ini masih ramai oleh penumpang. Pada tahun 1970 harga bensin menurun. Sehingga para penumpang yang tadinya menggunakan layanan kereta api berganti menjadi kendaraan umum dan mobil pribadi yang semakain berkembang. Apalagi prasarana di jalur ini sudah sangat tua. Karena terus merugi, PJKA (sekarang PT. KAI) menutup jalur ini pada tahun 1981. Setelah ditutup, sebagian besar rel dibongkar dan dijual meksipun ada berberapa batang rel yang masih utuh. Kini bekas bangunan Stasiun Bluluk telah disewakan menjadi rumah warga. (wikipedia) ... https://www.youtube.com/watch?v=rLc3x_V3ZK0

Stasiun Plumpang (PMG) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak di Kelurahan Plumpang, Kecamatan Plumpang, KabupatenTuban dengan koordinat 7,02533°LS 112,099272°BT. Stasiun Plumpang termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya dan berlokasi di Kabupaten Tuban. Letak Persisnya di depan Dealer Motor Honda Kecamatan Plumpang diutara Pasar Plumpang. Stasiun Plumpang Memiliki 2 Jalur, dahulu jalur Ini di bangun mulai dari Stasiun Babat hingga Stasiun Tuban sebagai angkutan kereta api penumpang dan angkutan barang hasil bumi Kabupaten Tuban untuk diangkut ke berbagai kota di Jawa Timur dan Provinsi lainya dengan kereta api untuk mendistribusikannya, juga untuk mengangkut penumpang yang ingin bepergian menuju Kabupaten Tuban dan sebaliknya. Jalur KA Babat Tuban Mulai dibuka pada 1 Desember 1919, di bangun oleh Perusahaan kereta api Hindia Belanda yaitu Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Pada Jaman masih aktif, setiap hari di Stasiun Plumpang melayani 2 kali perjalanan pulang pergi KA Campuran Barang dan penumpang dari Stasiun Babat menuju Stasiun Tuban. Saat ini Stasiun Plumpang masih kokoh berdiri, namun bangunannya telah direnovasi oleh penduduk yang menyewa bangunan stasiun Plumpang. Jalur ini ditutup pada tahun 1989 karena kalah bersaing dengan moda transportasi lainya. Kini yang tersisa disekitar Stasiun hanya bekas jembatan saja yang terletak persis di selatan Stasiun Plumpang. Jalur ini berujung di Stasiun Tuban. Namun dahulu sebenarnya jalur kereta api masih berlanjut sampai Merakurak. Jalur Tuban-Merakurak sudah ditutup saat jaman Hindia Belanda, jadi sisa-sisanya tinggal sedikit.(wikipedia) ... https://www.youtube.com/watch?v=YlIZiy9xrAo