#PostModern #FondasiModern
Dalam tes 3 ini, selain saya mempelajari streamyard, terjadi perbincangan tentang Cara Berpikir Modern & PostModern dlm melihat Kehidupan, Alkitab & perubahan Pikiran Pendeta.
...
https://www.youtube.com/watch?v=_wHTjk_HS2A
#TafsirSatanik #AgusWiyanto #EsraSoru
Beberapa kesalahan tafsir Agus Wiyanto (Islam Care):
1. Cerdik diartikan licik-menipu. Yang betul: Cerdik berarti tidak bisa ditipu
Cerdik dari kata Yunani: phronimos berarti cerdik/bijaksana, dipakai juga dlm Matius 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya (poieo), ia sama dengan orang yang bijaksana (phronimos), yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Ahli Taurat & orang Farisi, dengar/tahu tapi tidak melakukan (Matius 5:19-20 dan Matius 23), dan ini masuk kategori orang jahat. Luar baik, dalam hati jahat. Ini menipu. Untuk Ahli Taurat & orang Farisi, cerdik adalah licik menipu. Ini adalah cerdiknya ular beludak Matius 23:33 “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak!”.
Cerdik berarti tidak bisa ditipu oleh orang jahat-penipu sejenis “Ahli Taurat & orang Farisi” ini.
Jadi, cerdik ular beludak Ahli Taurat & orang Farisi adalah licik-menipu; sedangkan cerdik ular murid-murid adalah tidak bisa ditipu.
2. Ular dipisah dari Merpati. Yang betul: Cerdik-Ular dan Tulus-Merpati satu kesatuan
Tulus dari kata Yunani: akeraios berarti tulus, bersih, tiada bernoda. Dan merpati (peristera) adalah simbol Roh Allah. Mat 5:8 “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” Ini gambaran hati yang bersih. Dalam Matius, hati itu penting sekali, karena hati yang bersih ini adalah tempat perjumaan dengan Allah.
Dalam Matius 5-7 (Kotbah di Bukit), kita menemukan ide membunuh dari dalam hati, berzinah dari dalam hati, dan ungkapan, “Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”. Berdoa, bersedekah, itu semua dilakukan dari dalam hati.
Hati yang bersih yang menikmati perjumaan dengan Allah ini lah yang menjaga kecerdikan yang lihai melawan penipuan si munafik-jahat Ahli Taurat & orang Farisi.
Beda sekali dengan Ahli Taurat & orang Farisi yang hatinya kotor dan kecerdikannya untuk menipu orang lain (baca Matius 23).
3. Ular sama dengan Setan. Yang betul: Ular ya Ular
Dasar Alkitabnya Wahyu 12:9 12:9 “Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.”
Agus tidak sadar bahwa ular tua itu adalah NAGA BESAR. Dan konsep naga besar tidak ada sama sekali dalam Matius. Yang ada dalam Matius adalah ular berbisa dalam arti yang licik-menipu, dan ular tidak berbisa dalam arti cerdik-takbisa-ditipu.
Kemudian, Agus juga tidak sadar bahwa dalam Kejadian 3, tidak ada NAGA BESAR DI DARAT, yang ada dalam kitab Kejadian adalah NAGA BESAR DI LAUT (Baca: Kisah Penciptaan pada hari Kelima). Akibat ketidaksadaran ini, Agus memberi kita gambaran yang lucu sekali di mana Hawa berbicara dengan NAGA BESAR. Bisa saudara-sauda
...
https://www.youtube.com/watch?v=VmYm-1Jn6k0
#MuslimAduhai #Matius7ayat21 #UstBangunSamudra
Saya pernah nonton videonya para muslim aduhai, diantaranya: Ahmed Deedat, Sugi Kristologi, dan Bangun Samudra (https://www.youtube.com/watch?v=G3Ro9y5Iz08&t=388s) yang membahas Matius 7:21-23 dan mengambil kesimpulan bahwa orang Kristen yang manggil Yesus Tuhan, pasti masuk neraka. Kata mereka, Yesus tidak mau disebut sebagai Tuhan. Siapa yang menuhankan Yesus, pasti masuk neraka. Pemahaman ini juga ditulis di dalam artikel ini:
http://abbiekilim.blogspot.com/2015/12/matius-721-23_14.html
Kesalahan fatal para muslim aduhai ini adalah memahami "bukan setiap orang" sebagai "barangsiapa (atau siapa pun, atau siapa saja)". Padahal, "bukan setiap" itu berarti "tidak semua", sedangkan "barangsiapa" itu berarti "semua". Aneh sekali bukan, bahwa "tidak semua" disamakan dengan "semua"?
Video ini menyanggah apa yang dikatakan oleh para muslim aduhai tersebut (uraian video ini mencampur jadi satu pandangan muslim aduhai ini). Mereka yang berseru kepada Yesus, "Tuhan Tuhan" dan tidak melakukan kehendak Bapa, pasti tidak masuk Sorga adalah para nabi/guru/murid palsu yang kata-kata dan perbuatannya penuh kebohongan/dusta. Sedangkan orang Kristen yang berseru kepada Yesus "Tuhan Tuhan" dan melakukan kehendak Bapa justru akan masuk Sorga, masuk ke dalam hidup yang kekal. Pemahaman Matius 7:21-23 ini diperjelas oleh Matius 25:31-46.
Oleh karena itu, berserulah kepada Yesus, Tuhan... Tuhan... dan lakukanlah kehendak Bapa. Maka, sebagaimana dikatakan Yesus, kita akan masuk ke dalam hidup kekal. Hidup bersama Allah di Sorga. Selamat...
...
https://www.youtube.com/watch?v=QExe-QIeIQE