Pasca puncak kejayaannya yang berakhir sekitar abad ke-14, keruntuhan Kerajaan Majapahit secara perlahan namun pasti semakin terlihat, meskipun demikian, ternyata berbagai peninggalannya masih berdiri, seperti banyaknya situs sejarah yang dapat ditemukan di daerah Trowulan, Mojokerto, dimana berdasarkan penelitian ahli arkeologi menjadi pusat pemerintahan kerajaan Majapahit.
Peninggalan Kerajaan Majapahit tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur. Salah satunya dengan ditemukannya Candi Deres/Tjandi Retja yang telah ditemukan pada tahun 1904 melalui identifikasi dari Dinas Kepurbakalaan Hindia Belanda. Melalui laporan yang berjudul “Rapporten Van de Commisie In Nederlandsch – Indie Voor Oudheidkundig Onderzoek of Java en Madoera” yang ditulis oleh Assistent Resident Afdeeling Jember Notulen van de Algemeene en Directievergaderingen van Het Bataviaasch Genootschap van Kunsten and Wetenschappen dan diterbitkan pada tahun yang sama.
Candi Deres diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Hayam Wuruk dengan pembangunan sekitar tahun 1359 saat Raja beserta pasukannya melakukan Tirtayatra atau perjalanan panjang dengan mengelilingi Jawa Timur yang memiliki jarak tempuh sekitar 1.700 km. Kisah Tirtayatra ini ditulis oleh Mpu Prapanca, seorang pemimpin agama Budha sekaligus Dang Acarya Nadendra dan sastrawan istana yang diduga ikut turut serta mendampingi Hayam Wuruk dalam perjalanannya mengelilingi Jawa Timur.
Perjalanan Hayam Wuruk, Mpu Prapanca dan para pasukannya ini melewati beberapa daerah yang kini telah berubah nama dan bentuk pemerintahan menjadi desa dan kabupaten, seperti diantaranya Desa Bondoyudho dan Kunir di Lumajang, Desa Sarampwan dan Sadeng, Kuta Blater dan Desa Balung, Desa Kuta Bacok, Watu Ulo, Renes, Wirowongso dan Basini di Kabupaten Jember.
Setelah melalui rute pertama tersebut, Raja Hayam Wuruk dan Mpu Prapanca melakukan perjalanan ke Tigang Juru atau yang kini dikenal dengan daerah Tapal Kuda di Jawa Timur. Dalam masa perjalanan mengelilingi Jawa Timur dan ketika sampai di Desa Basini dan Sadeng inilah Candi Deres mulai dibangun. Salah satu bukti kuat dalam pembangunan Candi Deres di masa kerajaan Majapahit adalah penggunaan batu bata merah yang menjadi khas dari corak Kerajaan Majapahit.
Meskipun telah ditemukan sejak tahun 1904, Candi Deres kini hanya tersisa reruntuhan bangunan dan terbengkalai dan hanya ditopang oleh pohon beringin. pada tahun 1960, candi ini masih berdiri kokoh. Namun setelahnya, yakni pada saat konflik G30S PKI memuncak, warga yang terdiri dari organisasi masyarakat (ormas) agama di daerah setempat merusak candi ini karena adanya kekhawatiran Candi Deres dapat mengganggu kepercayaan yang mereka anut selama ini.
Penghancuran ini juga dilatarbelakangi oleh adanya sentimen terhadap beberapa suku, ra
...
https://www.youtube.com/watch?v=Gi7sVpYtSwA