Natal Jalan Lambat untuk Berproses Saling Mengasihi
Selamat Natal untuk Semua. Di video ini saya sharing bahwa Natal itu adalah Jalan Lambat untuk Berproses Saling Mengasihi.
Note: Maaf kalau ada pembicaraan yang berulang karena saya tidak sempat mengedit. Dan, maaf juga, untuk saudara-saudara yang telah mengucapkan selamat Natal melalui WA tetapi tidak saya jawab satu per satu. Kiranya video ini dipandang sebagai ucapan selamat Natal kepada saudara semua. ... https://www.youtube.com/watch?v=gvcJY8rxzmI
Muslim ini pengeeen banget Makan Babi. Dan Ciuman Agnes Mo C yang Ngagetin...
#NitaGunawan #AgnesMo #MakanBabi
...
https://www.youtube.com/watch?v=pXoAjMXtSnI
Di video ini saya ingin menekankan sifat subjektif kita ketika ingin memahami sesuatu, atau dalam hal ini kita terapkan pada pemahaman tentang Yesus.
Gambaran Besar Worldview atau pandangan-dunia kita berperan besar dalam memahami Yesus. Pandangan-dunia sendiri adalah keseluruhan jaringan pra-paham yang membangun sebuah dunia yang berfungsi menjadi lensa kita tatkala melihat/memahami sesuatu. Yang kita pahami bukanlah "sesuatu pada dirinya" atau "Yesus pada diriNya/Yesus sesungguhnya" tetapi "Yesus yang sudah berada dalam kerangka worldview" kita.
Begitu banyak worldview yang berbeda sesuai dengan budaya yang ada. Oleh karena itu, begitu banyak juga gambaran Yesus yang ada. Misalnya:
1. Worldview yang mempunyai prapaham bahwa Yesus itu hanya manusia, maka ketika membaca Alkitab, Yesus pun akan dipahami sejauh sebagai manusia biasa saja. Umat beragama lain dan ateis tidak akan bisa memahami Yesus lebih jauh daripada bahwa Yesus itu hanya manusia.
2. Worldview yang mempunyai prapaham bahwa Yesus itu manusia yang tercerahkan, maka ketika membaca Alkitab, ya, Yesus sekalipun tercerahkan, paling top/mentok, tetap saja Yesus hanya seorang manusia.
3. Worldview meditasi akan melihat Yesus sebagai manusia yang suka medikasi. Worldview pembebasan akan melihat Yesus sebagai pejuang pembebasan yang radikal. Worldview ras berkulit hitam, maka melihat Yesus sebagai manusia berkulit hitam yang melawan penjajah. Worldview ras berhidung pesek maka melihat Yesus sebagai manusia berhidung pesek.
Demikian banyak worldview di dunia ini, demikian juga gambaran Yesusnya. Lalu, mana yang benar?
Jika paradigma kebenaran itu adalah korespondensi dengan rujukan objek yang ingin kita pahami, maka kita akan jatuh ke dalam perdebatan yang tidak ada akhirnya. Tetapi, jika paradigma kebenaran itu adalah sesuatu yang mentransformasi hidup kita untuk lebih baik, maka bisa jadi ada beribu-ribu gambaran Yesus yang sama-sama benar.
Sekalipun demikian, ada 2 kriteria dasar yang mungkin bisa menjadi dasar evaluasi kita, apakah gambaran/pemahaman kita tentang Yesus itu benar atau tidak, yaitu:
1. Transformasi dalam hidup kita untuk semakin mengasihi musuh kita (biasanya dengan jalan non-violance).
2. Transformasi dalam hidup kita untuk kuat menghadapi ganasnya penderitaan hidup ini.
JIka 2 kriteria itu ada pada kita, maka gambaran kita tentang Yesus, sekalipun berbeda satu dengan yang lain, adalah gambaran yang benar.
...
https://www.youtube.com/watch?v=1RBfcDA7TiA